BERANI MENYEBERANG:
MENJADI GEREJA YANG BELAJAR UNTUK RAMAH BAGI GENERASI Z
Penulis: Robby Ig Chandra, M.A., M.A.Th., D.Min. & Cemara Avriliwan Putra, M.MT.
Penerbit: Yayasan Bilangan Research Center
Halaman: viii + 202 halaman
Sinopsis:
Setujukah Anda bahwa saat ini perubahan besar adalah kenyataan yang tak tersangkali? Salah satu bentuk perubahan tersebut adalah hadirnya jurang yang sangat lebar berupa kesenjangan antar generasi, khususnya dalam cara memahami dunia, kehidupan, dan iman. Generasi Z dan generasi-generasi sebelumnya menunjukkan perbedaan yang sangat besar.
Jelas bahwa Generasi Z, yang merupakan pribumi digital, merupakan warga gereja yang berjumlah besar dan pengaruhnya tidak dapat diabaikan.
Dalam situasi ini, mengenali pilihan-pilihan dalam merangkul mereka menjadi sebuah keniscayaan, bukan? Gereja pun dihadapkan pada pilihan: bertahan dengan memelihara warisan ratusan tahun yang menjadi bagian dari identitasnya, atau melangkah maju, seperti Paulus yang menyeberang ke Makedonia di Eropa, walaupun awalnya ia hanya mengutamakan pelayanan di Asia Kecil (sekarang: Turki).
Tulisan ini lahir dari keprihatinan atas kesenjangan yang nyata, serta kerinduan agar Gereja tetap setia pada misi yang telah Tuhan percayakan. Mungkin, hadirnya Generasi Z merupakan cara Tuhan memanggil umat-Nya untuk keluar dari zona nyaman mereka, dan meraih generasi yang sedang mencari jati diri, membutuhkan sahabat, rapuh, serta merindukan makna hidup. Jadi Gereja perlu keluar dari ruang nyamannya agar Injil dapat dihadirkan dengan bersahabat bagi mereka yang berbeda ini.
Silakan telusuri hasil riset yang terutama berasal dari karya BRC, kajian, dan refleksi dalam buku ini. Semoga pembaca memperoleh berkat-Nya.