GEN Z & GEREJA DI INDONESIA
Berdasarkan Temuan Survei Nasional BRC
Penulis: Bambang Budijanto, Ph. D.
Penerbit: Yayasan Bilangan Research Center
Halaman: 84 halaman
Sinopsis:
Banyak orang berasumsi Gen Z mencari gereja dimana pujian dan penyembahan (musik) sesuai dengan telinga anak muda. Berbeda dengan asumsi banyak orang, gereja yang paling dicari oleh Gen Z adalah gereja yang menawarkan komunitas yang hangat dan peduli bagi mereka. Pada saat Gen Z sangat mendambakan komunitas, banyak gereja-gereja di kota lebih menawarkan “event” ibadah hari Minggu yang makin keren.
Pada umumnya juga, semakin muda usia Gen Z, terlihat gradasi yang jelas akan semakin lemahnya keterkaitan mereka dengan ritual ibadah hari Minggu. Ibadah hari Minggu yang dianggap sebagai satu-satunya Ekspresi spiritualitas orang Kristen oleh generasi-generasi sebelumnya, oleh Gen Z dilihat sebagai salah satu dari Ekspresi spiritualitas mereka. Untuk kebutuhan dan pertumbuhan rohaninya, Gen Z Kristen lebih sedikit bergantung pada Ibadah Hari Minggu (luring) saja, dan semakin mengandalkan aspek-aspek lain diluar ibadah luring hari Minggu, seperti video-video khotbah/pengajaran di youtube, ibadah online, kelompok sel atau bentuk komunitas yang lain baik online maupun luring.
Temuan terpenting dari survei BRC ini, adalah teridentifikasinya dua faktor pembeda antara Gen Z Kristen di Indonesia yang memiliki kerohanian yang kuat dan bertumbuh dengan mereka yang kerohaniannya lemah dan tidak bertumbuh, yaitu: apakah yang bersangkutan memiliki komunitas atau tidak, dan apakah yang bersangkutan memiliki Mentor atau tidak.